Monday 17 March 2014

Jokowi Jadi Nyapres 2014 dan Jokowi adalah Satrio Piningit ??




    Hay sahabat D_Gal, semua pasti udah pada tau sama orang yang satu ini. Ya, namanya Joko Widodo atau biasa dipanggil Jokowi. Gubernur DKI Jakarta saat ini, yang berpasangan dengan Ahok.
   
    Kabar menyenangkan menyelimuti Jokowi. Pasalnya, Jokowi telah di mandat oleh ketua umum PDIP yaitu Megawati Soekarno Putri, bahwa Jokowi telah di beri mandat untuk menjadi Calon Presiden periode 2014/2019. Kabar tersebut disambut gembira oleh Jokowi dan Jokowi pun siap menerima mandat yang diberikan oleh ketua umum PDIP tersebut kepadanya.

    Lantas, apakah hubungan Jokowi dengan Satrio Piningit ??? Oke saya jelaskan !! Sahabat D_Gal pasti ada yang belum tahu tentang Satrio Piningit. Saya jelaskan sedikit tentang Satrio Piningit.
    Satrio Pinigit merupakan sebuah ramalan dari Jayabaya. Jayabaya adalah raja Kediri yang memerintah pada tahun 1135-1157. Di dalam ramalan Jayabaya disebutkan, Satrio piningit adalah seseorang yang memiliki jiwa kesatria, peminimpin yang tegas, bijaksana,  adil, jujur, dan pokoknya pemimpin yang sangat baik. Dan diramalakan juga, Satrio Piningit adalah Presiden ke 7 Indonesia. Diramalan itu juga tertulis Gunung-gunung akan meletus, bumi berguncang-guncang, laut dan sungai, akan meluap. Ini akan menjadi masa penuh penderitaan. Masa kesewenang-wenangan dan ketidakpedulian. Masa orang-orang licik berkuasa, dan orang-orang baik akan tertindas. Tapi, setelah masa yang paling berat itu, akan datang jaman baru, jaman yang penuh kemegahan dan kemuliaan. Zaman Keemasan Nusantara. Dan jaman baru itu akan datang setelah datangnya sang Ratu Adil, atau Satria Piningit. Jadi, pada pilpres Indonesia 2014/2019, diramalakan akan datang lah Satrio Piningit tersebut. Lalu apa hubungannya dengan Jokowi???? (Jika kalian ingin mengetahui ramalan Jayabaya tentang Satrio Piningit, kalian bisa search digoogle :D)

Corat-coret Serat Joyo Boyo. Prediksi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, karena yang benar hanyalah Allah swt. Bukan ramalan bukan bukan takhayul, hanya mengharapkan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.
  • Selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun . Tutup tahun 2012 adalah pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Tutup tahun setelah jaman kalabendu atau jaman edan. Tahun dimana Joko Widodo dan Ahok memenangi pilgub dengan kemenangan yang dramatis dan fenomenal.

  • Akan ada dewa tampil berbadan manusia berparas seperti Batara Kresna berwatak seperti Baladewa bersenjata trisula wedha. Sampai saat ini banyak pengagum Jokowi yang begitu mencintainya bahkan menganggapnya manusia setengah dewa. Senjata andalannya adalah jujur, bersih dan merakyat.

  • Tanda datangnya perubahan zaman orang pinjam mengembalikan, orang berhutang membayar hutang, nyawa bayar nyawa, hutang malu dibayar malu. Ia adalah sebuah tanda yang jelas. Pergeseran dan perubahan jaman yang nyata dimulai dari tertangkapnya tersangka kasus korupsi dalam skala yang besar oleh KPK. Siapa yang melawan Jokowi akan kena batunya sendiri.

  • Asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah timurnya bengawan. Asal Jokowi adalah dari solo atau sisi bengawan solo. Apa benar? Wallahu A’lam

  • Banyak suara aneh tanpa rupa, pasukan makhluk halus sama-sama berbaris, berebut garis yang benar, tak kelihatan, tak berbentuk. Setelah lahirnya Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta maka detik itu pula mulai terasa sebuah kekuatan yang entah dari mana asalnya, seolah-olah seperti tentara dari langit yang bahu-membahu membantu kinerjanya.

  • Jika berperang tanpa pasukan sakti mandraguna tanpa azimat. Ia seakan bekerja sendiri, berperang sendiri, blusukan sendiri tanpa pasukan, kecuali pasukan yang tak terlihat. Namun kesendiriannya tidak melunturkan kesaktiannya.

  • Bergelar pangeran perang, kelihatan berpakaian kurang pantas namun dapat mengatasi keruwetan orang banyak. Dialah sosok pemimpin sederhana yang berpakaian apa adanya namun disitulah dia mampu mengurai keruwetan.

  • Ludahnya ludah api sabdanya sakti (terbukti). Sederhana namun tegas luar biasa. Heran seribu heran semua patuh tunduk dengan perintahnya.

  • Yang membantah pasti mati. Ingat Foke, Rhoma mereka dan beberapa tokoh lainnya? Mereka terkena batunya dikarenakan menkritik Jokowi. Bahkan ada wakil DPRD yang sedikit saja menghujat kinerja Jokowi, ia jadi bahan cacian orang. Seperti tidak rela Sang Pemimpin di hujat. Ada juga seorang wartawan yang menyudutkan Jokowi mengenai banjir jakarta, dalam waktu sekejap sang reporter mendapat ribuan hujatan lewat social media. Sebuah kecintaan kepada pemimpin yang kadang kala diluar logika. Sebuah kecintaan kepada pemimpin yang baru kali pertama ada di Indonesia

  • Orang tua, muda maupun bayi orang yang tidak berdaya minta apa saja pasti terpenuhi. Nenek-nenek minta ongkos, ibu-ibu, tukang bajaj dan banyak yang lainnya telah membuktikan magic Jokowi. Semua dilayani dengan tulus hati. Semua dikasihi tak terkecuali

  • Menyerang tanpa pasukan bila menang tak menghina yang lain. Jokowi menang dan menang terus. Siapa yang menghambat kena getahnya. Rakyat ada dibelakangnya. Tetapi kemenangan yang selalu ada dipihaknya tidak serta merta membuatnya angkuh. Tetap menghormati dan menghargai lawan

  • Rakyat bersuka ria karena keadilan Yang Kuasa telah tiba, raja menyembah rakyat. Baru saat ini harapan yang melambung tinggi dikalungkan dipundaknya. Seorang pemimpin yang mengajak melayani rakyat dengan sebenar-benarnya.

  • Garis sabdanya tidak akan lama beruntunglah bagi yang yakin dan percaya serta menaati sabdanya, tidak mau dihormati orang se tanah Jawa tetapi hanya memilih beberapa saja. Karena ia tidak akan lama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Bisa jadi hanya 2 tahun namun sudah berhasil mengurai benang kusut Jakarta. Naik level ke tingkat berikutnya Raja bagi Sebuah Bangsa yakni Indonesia.
Jokowi baru beberapa bulan saja namun sudah memberikan aura positif yang luar biasa. Rakyat bergembira dan menaruh harapan yang begitu tinggi. Ia membius tidak hanya warga jakarta namun juga ratusan juta rakyat Indonesia. Jika SBY adalah Satrio Pambukaning Gapuro artinya tidak bisa tidak the next presiden adalah sang Piningit, yang muncul tiba-tiba. Ialah Ir Joko Widodo.


    Telah santer terdengan di dunia maya, bahwa Jokowi itulah yang disebut Satrio Piningit. Dia itu memiliki watak yang tegas, bijaksana, murah senyum, berbaur dengan masyarakat. Jadi, apakah itu yang disebut Satrio Piningit adalah Jokowi??? Allahua'lam bisowaff..

Saya disini bukan orang Jokowi. Saya hanya menganalisa dan memperkirakan datangnya Satrio Piningit seperti dalam ramalan Jayabaya. Dan ciri - ciri Satrio Piningit yang diramalakan sifatnya seperti mengarah Kepada Jokowi. Maaf bila calon preseiden yang lain tersinggung karena posting ini. Sekali lagi ini hanya sebuah analisa, siapa tahu dalam analisa ini salah. Jadi, masih ada kemungkinan calon presiden yang lain merupakan Satrio Piningit.

Okk.. bagi kalian yang masih penasaran tentang kedatangan Satrio Piningit. Sabar sahabat, "D_Gal~poenya" akan segera melanjutkan post ini tentang Satrio Piningit. Jadi, sabat dulu ya, ini masih dalam proses.

Baiklah, sekian posting dari saya. Tunggu kelanjutan post ini di hari depan. Dan jangan lupa tinggalkan komentarmu :))

"D_Gal~poenya"

15 comments:

  1. ALKITAB IBRANI 4-5
    Satria Piningit Sebagai Imam Besar Indonesia
    4:14 Karena sekarang Indonesia mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Satria Piningit, Anak Allah, baiklah berpegang teguh pada pengakuan iman.
    4:15 Sebab Imam Besar yang Indonesia punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan manusia, sebaliknya sama dengan manusia, sedangkan Satria Piningit telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
    5:1 Sebab setiap imam yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan manusia dengan manusia, supaya manusia memberi persembahan dan korban
    5:2 Imam harus dapat mengerti orang yang jahil dan orang yang sesat, karena imam sendiri penuh dengan kelemahan,
    5:3 yang mengharuskan untuk memberikan persembahan dan korban, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi diri sendiri.
    5:4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi diri sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Imam Besar.
    5:5 Demikian pula Satria Piningit tidak memuliakan diri sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Allah yang berfirman kepada-Nya: " Satria Piningit Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
    Sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas : " Katakan Allah itu Esa. Allah tempat memohon. Tidak melahirkan dan tidak dilahirkan dan memperanakkan Satria Piningit. Bagi Dia tiada satupun yang memadaiNya!"
    5:6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Satria Piningit adalah Imam Besar untuk selamanya, menurut peraturan Melkisedek."
    5:7 Dalam hidup sebagai manusia, Satria Piningit telah mempersembahkan doa pujian dan permohonan dan keluhan kepada Allah, yang sanggup selamatkan dari maut, dan karena kesalehan Satria Piningit, Allah telah dengarkan.
    5:8 Dan sekalipun Satria Piningit adalah Anak Allah, Satria Piningit menjadi taat setelah belajar dari apa yang telah diderita umat,
    5:9 dan sesudah Satria Piningit mencapai kesempurnaan, Satria Piningit menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada Satria Piningit,
    5:10 dan Satria Piningit dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
    4:16 Sebab itu marilah dengan penuh sukacita menghampiri Takhta kasih karunia, supaya menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.

    ReplyDelete
  2. ALKITAB IBRANI 7 11-18
    Satria Piningit Adalah Imam Yang Lebih Tinggi Daripada Presiden
    7:11 Karena itu, andaikata oleh Imamat telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu rakyat telah menerima hukum Pilpres -apakah sebab masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang Imam Besar tidak dikatakan menurut peraturan Pilpres?
    7:12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendiri akan berubah pula hukum Pilpres itu.
    7:18 Memang hukum Pilpres yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum Pilpres itu tidak mempunyai kekuatan dan karena itu hukum Pilpres tidak berguna,
    7:15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang Imam lain menurut cara Melkisedek,
    7:16 yang menjadi Imam bukan berdasarkan peraturan Pilpres, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.
    7:19 --sebab peraturan Pilpres sama sekali tidak membawa kesempurnaan --tetapi sekarang timbul pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan manusia kepada Allah.
    7:13 Sebab Imam, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku Jawa; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani Satria Piningit di Pilpres.
    7:14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Satria Piningit berasal dari suku Jawa dan mengenai suku ini Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.
    7:17 Sebab tentang Satria Piningit diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selamanya, menurut peraturan Melkisedek."
    7:20 Dan sama seperti hal ini tidak terjadi tanpa sumpah--memang Satria Piningit telah menjadi Imam Besar tanpa sumpah,
    7:21 tetapi Satria Piningit dengan disumpah, diucapkan oleh Tuhan yang berfirman kepada-Nya: "Tuhan telah bersumpah dan Tuhan tidak sesal: Satria Piningit adalah Imam untuk selamanya"
    7:22 demikianlah Satria Piningit adalah jaminan dari suatu perjanjian Imamat yang lebih kuat.
    7:23 Dan dalam jumlah yang besar mereka dukung Satria Piningit yang telah menjadi Imam Besar, karena mereka dicegah dari maut untuk itu Satria Piningit tetap menjabat Imam Besar.
    7:24 Tetapi, karena Satria Piningit tetap selamanya, Imamat Satria Piningit tidak dapat beralih kepada orang lain, sehingga Imamat Satria Piningit seumur langit.
    7:25 Karena itu Satria Piningit sanggup juga selamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Satria Piningit datang kepada Allah. Sebab Satria Piningit hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
    7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang diperlukan: yaitu yang saleh tanpa salah, tanpa noda yang terpisah dari orang bernoda, tanpa partai yang terpisah dari orang berpartai dan lebih tinggi dari pada tingkat kuasa apapun,
    7:27 yang tidak seperti imam lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk diri sendiri dan sesudah itu barulah untuk umatnya, beda hal itu dengan yang telah dilakukan Satria Piningit satu kali untuk selamanya, ketika Satria Piningit mempersembahkan diri sendiri sebagai Imam Besar.
    7:28 Sebab Hukum Imamat Taurat menetapkan orang yang diliputi Tuhan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada Hukum Imamat Taurat, menetapkan Anak Allah, Satria Piningit yang telah menjadi sempurna sampai selamanya. Amiin!

    ReplyDelete
  3. ALKITAB YESAYA 43 22-28
    Dosa Pilpres Indonesia Diampuni
    43:22 "Sungguh, engkau tidak memanggil Aku, hai Indonesia, dan engkau tidak bersusah-susah Pilpres karena Aku, hai Indonesia
    43:23 Engkau tidak membawa domba korban bakaranmu bagi-Ku, dan tidak memuliakan Aku dengan korban sembelihan. Aku tidak memberati engkau dengan menuntut korban sajian atau susahi engkau dengan menuntut kemenyan.
    43:24 Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan lemak korban sembelihan. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosa Pilpresmu, engkau susahi Aku dengan kesalahan Pilpresmu.
    43:25 Aku, Akulah yang menghapus dosa Pilpres pemberontakanmu oleh karena Satria Piningit dan Aku tidak mengingat-ingat dosa Pilpresmu.
    43:26 Ingatkanlah Aku, marilah berperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar!
    43:27 Bapa leluhurmu yang lalu sudah berdosa, dan jurubicaramu telah memberontak terhadap Aku.
    43:28 Jadi Aku terpaksa menajiskan pemimpin-pemimpin tempat kudus, dan terpaksa serahkan untuk ditumpas dan untuk dinista."

    ReplyDelete
  4. ALKITAB IBRANI 2 5-14
    Satria Piningit Lebih Mulia Daripada Manusia Kudus
    2:5 Sebab bukan kepada manusia kudus telah TUHAN taklukkan dunia yang akan datang, yang dibicarakan ini.
    2:8 segala sesuatu telah TUHAN taklukkan di bawah kaki Satria Piningit " Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Satria Piningit, tidak ada suatupun yang TUHAN kecualikan, yang tidak ditaklukkan kepada Satria Piningit. Tetapi sekarang ini belum terlihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada Satria Piningit.
    2:7 Namun TUHAN telah membuat Satria Piningit untuk waktu yang singkat sedikit lebih mulia daripada manusia kudus, dan telah memahkotai Satria Piningit dengan kemuliaan dan hormat,
    2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah--yang bagi Satria Piningit dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan--,yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga sempurnakan Satria Piningit, yang memimpin manusia kepada keselamatan dengan penderitaan.
    2:9 Tetapi Satria Piningit, untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih mulia daripada manusia kudus, yaitu Satria Piningit,yang terlihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Satria Piningit mengalami kebangkitan bagi semua manusia.
    2:11 Sebab TUHAN yang mengkuduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Satria Piningit tidak malu sebut mereka saudara,
    2:12 kata-Nya: "Aku memberitakan nama Satria Piningit kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Satria Piningit di tengah-tengah jemaat,"
    2:6 Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga TUHAN mengingat Satria Piningit, atau anak manusia, sehingga TUHAN mengindahkan Satria Piningit?
    2:13 dan lagi: "Aku menaruh kepercayaan kepada Satria Piningit, " dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada Satria Piningit "
    2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Satria Piningit juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kebangkitan Satria Piningit, Satria Piningit memusnahkan maut, yaitu yang berkuasa atas hidup;

    ReplyDelete
  5. ALKITAB YESAYA 62
    Keselamatan Indonesia Datang Dengan Segera
    62:1 Oleh karena Satria Piningit TUHAN tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Indonesia TUHAN tidak tinggal tenang, sampai kebenaran Satria Piningit bersinar seperti cahaya dan keselamatan oleh Satria Piningit menyala seperti suluh.
    62:2 Maka bangsa-bangsa melihat kebenaran Satria Piningit, dan semua raja melihat kemuliaan Satria Piningit, dan orang sebut Satria Piningit dengan nama baru yang ditentukan oleh TUHAN sendiri.
    62:3 Satria Piningit menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Satria Piningit.
    62:4 Indonesia tidak disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negeri Satria Piningit tidak disebut lagi "yang sunyi", dan Satria Piningit dinamai "Yang berkenan pada TUHAN" dan negeri Satria Piningit "Yang Bersuami ", sebab TUHAN telah berkenan kepada Satria Piningit, dan negeri Satria Piningit telah bersuami.
    62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Satria Piningit yang membangun Indonesia menjadi suami, dan seperti girang hati seorang mempelai pria melihat pengantin perempuan, demikianlah TUHAN bergirang atas Satria Piningit.
    62:6 Di atas tembok-tembokmu, hai Indonesia, telah ditempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, yang tidak pernah berdiam diri. Hai Satria Piningit lah yang harus mengingatkan tentang TUHAN kepada Indonesia, tidaklah hidup tinggal tenang
    62:7 dan ridaklah Satria Piningit tinggal tenang, sampai Satria Piningit menegakkan Indonesia dan sampai Satria Piningit membuat Indonesia menjadi kemasyhuran di bumi.
    62:8 TUHAN telah bersumpah demi tangan kanan-Nya, demi tangan kekuatan-Nya: "Sesungguhnya, TUHAN tidak memberi gandum lagi sebagai makanan kepada musuh, dan sesungguhnya, orang asing tidak meminum air anggur yang telah dihasilkan dengan bersusah-susah;
    62:9 tetapi orang yang menuai yang memakannya juga dan memuji-muji TUHAN, dan orang yang mengumpulkannya meminumnya juga di pelataran-pelataran tempat kudus."
    62:10 Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang, persiapkanlah jalan bagi umat, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah batu-batu, tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa!
    62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada putera puteri Indonesia: Sesungguhnya, keselamatan telah datang; sesungguhnya, mereka yang mendapat upah berjerih payah ada bersama-sama Satria Piningit dan mereka yang memperoleh jalan di hadapan Satria Piningit.
    62:12 Orang sebutkan Indonesia "Bangsa Kudus","Orang tebusan TUHAN", dan Satria Piningit disebutkan "Yang Dicari", "Orang yang tidak ditinggalkan"

    ReplyDelete
  6. ALKITAB YESAYA 26 1-21
    Nyanyian Pujian Karena Kelepasan Dan Penghakiman
    26:1 Pada waktu itu nyanyian ini dinyanyikan di tanah Indonesia: " Pada kami ada orang yang kuat, untuk keselamatan kami. TUHAN telah memasang tembok dan benteng,
    26:2 Bukalah pintu gerbang istana, supaya masuk Satria Piningit yang benar dan yang tetap setia!
    26:3 Yang berhati teguh dijaga dengan damai sejahtera, sebab kepada Satria Piningitlah kami percaya.
    26:4 Percayalah kepada TUHAN selamanya,sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.
    26:5 Sebab Satria Piningit sudah menundukkan penduduk tempat tinggi; kota yang berbenteng telah direndahkan, direndahkan sampai ke tanah dan dicampakkan sampai ke debu.
    26:6 Kaki orang-orang sengsara, telapak kaki orang-orang lemah menginjak-injaknya."
    26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Satria Piningit yang merintis jalan lurus baginya.
    26:16 Ya TUHAN, dalam kesesakan kami mencari Satria Piningit; ketika hajaran-Mu menimpa, kami mengeluh dalam doa
    26:17 Seperti perempuan yang mengandung yang sudah dekat waktu untuk melahirkan, menggeliat sakit, mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadi keadaan Indonesia di hadapan-Mu, ya TUHAN:
    26:18 Indonesia mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan kami melahirkan angin: kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia.
    26:8 Ya TUHAN, kami juga menantikan saat Satria Piningit menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah sebut nama Satria Piningit-Mu dan mengingat Engkau.
    26:9 Dengan segenap jiwa kami merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati kami mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Satria Piningit datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar.
    26:10 Seandai orang fasik dikasihani, ia tidak belajar apa yang benar; ia berbuat curang di negeri di mana hukum berlaku, dan tidak melihat kemuliaan TUHAN.
    26:11 Ya TUHAN, tangan-Mu dinaikkan, tetapi mereka tidak melihat. Biarlah mereka melihat kecemburuan-Mu karena umat Satria Piningit-Mu dan biarlah mereka mendapat malu! Biarlah api yang memusnahkan lawan-Mu memakan mereka habis!
    26:12 Ya TUHAN, Engkau sediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Satria Piningitlah yang melakukannya bagi kami.
    26:13 Ya TUHAN, Allah kami, tuan-tuan lain pernah berkuasa atas kami, tetapi hanya nama Satria Piningit-Mu saja kami masyhurkan.
    26:15 Ya TUHAN, Engkau telah membuat bangsa ini bertambah-tambah, ya, membuat bertambah-tambah umat kemuliaan Satria Piningit-Mu; Satria Piningit telah sangat memperluas negerinya.
    26:20 Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.
    26:21 Sebab sesungguhnya, Satria Piningit mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahan, dan bumi tidak lagi sembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang yang mati terbunuh di sana.

    ReplyDelete
  7. ALKITAB YESAYA 22 15-25
    Tentang Pengurus Istana Dan Satria Piningit
    22:15 Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada yang mengurus istana, dan katakan:
    22:16 Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kubur di tempat tinggi, yang memahat kediaman bagi siapamu di bukit batu?
    22:17 Sesungguhnya, TUHAN melontarkan siapamu jauh-jauh, hai orang pengurus istana! TUHAN memegang siapamu dengan kuat-kuat
    22:18 dan menggulung siapamu keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan siapamu seperti bola ke tanah yang luas; di situlah siapamu akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta kemuliaanmu, hai siapamu yang memalukan keluarga bangsamu!
    22:19 Aku melemparkan siapamu dari jabatan, dan dari pangkatmu siapamu dijatuhkan.
    22:25 Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, gantungan yang dipasang kuat pada tempat yang kokoh itu tidak kuat lagi, sehingga patah dan jatuh, dan segala tanggungan itu hancur, sebab TUHAN telah mengatakannya."
    22:20 Maka pada waktu itu Aku memanggil hamba-Ku, Satria Piningit
    22:21 Aku mengenakan jubah siapamu kepada Satria Piningit dan ikat pinggang siapamu Kuikatkan kepada Satria Piningit, dan kekuasaan siapamu Kuberikan ke tangan Satria Piningit; maka Satria Piningit menjadi bapa bagi penduduk Indonesia dan bagi kaum bangsanya
    22:22 Aku menaruh kunci rumah istana ke atas bahu Satria Piningit: apabila Satria Piningit membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Satria Piningit menutup, tidak ada yang dapat membuka.
    22:23 Aku memberikan Satria Piningit kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat pada tembok yang kokoh; maka Satria Piningit menjadi kursi kemuliaan bagi kaum bangsanya.
    22:24 Dan pada Satria Piningit digantungkan segala tanggungan kaum bangsanya, tunas dan taruk, beserta segala perkakas yang kecil, dari piring pasu sampai periuk belanga.

    ReplyDelete
  8. ALKITAB YOHANES 1 1-18
    Firman Yang Telah Menjadi Satria Piningit
    1:1 Pada mula adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
    1:2 Satria Piningit pada mula bersama-sama dengan Allah .
    1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Allah dan tanpa Allah tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
    1:4 Dalam Allah ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia .
    1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasai.
    1:6 Datanglah Firman Allah bernama Alkitab;
    1:7 Alkitab datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh Alkitab semua orang menjadi percaya.
    1:8 Alkitab bukan terang itu, tetapi Alkitab harus memberi kesaksian tentang terang itu.
    1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
    1:10 Satria Piningit telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh Allah, tetapi dunia tidak mengenal Satria Piningit.
    1:11 Satria Piningit datang kepada milik kepunyaan sendiri, tetapi orang-orang kepunyaan itu tidak menerima Satria Piningit.
    1:12 Tetapi semua orang yang menerima Satria Piningit diberi kuasa supaya menjadi anak-anak terang, yaitu mereka yang percaya dalam nama Satria Piningit;
    1:13 orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan manusiawi, melainkan dari Allah.
    1:14 Firman itu telah menjadi Satria Piningit, dan diam di antara manusia, dan manusia telah melihat kemuliaan Allah, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada Satria Piningit sebagai Anak Tunggal Allah, penuh kasih karunia dan kebenaran.
    1:15 Alkitab memberi kesaksian tentang Satria Piningit dan berseru,bunyi Alkitab: "Inilah Satria Piningit, yang dimaksudkan ketika Alkitab berbunyi: Kemudian dari pada Alkitab akan datang Satria Piningit yang telah mendahului Alkitab, sebab Satria Piningit telah ada sebelum Alkitab."
    1:16 Karena dari kepenuhan Satria Piningit, manusia semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
    1:18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Allah, Satria Piningitlah yang dinyatakan Alkitab.
    1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
    26:13 Yesus berkata kepada mu:" Sesungguhnya di mana saja Alkitab Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukan Satria Piningit ini akan disebut juga untuk mengingat Satria Piningit." (Matius)

    ALKITAB ROMA 1 16-17
    Injil Itu Kekuatan Satria Piningit
    1:16 Sebab Satria Piningit mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Satria Piningit yang selamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama bukan satu orang saja, tetapi juga semua orang.
    1:17 Sebab di dalam Injil nyata kebenaran Satria Piningit, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar hidup oleh iman pada Injil Satria Piningit."
    11:16 Tetapi jika ada orang yang mau membantah Injil Satria Piningit, kami maupun Jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian (Korintus)

    ReplyDelete
  9. presiden ketujuh ciri cirinya sudah tidak mempunyai bapak dan ibu? jadi siapa prabowo atau mulyono(jokowi) cek wikipedia Apa yang Anda pikirkan?oleh sebab itu carilah satria itu yatim piatu, tak bersanak saudara sudah lulus weda Jawa hanya berpedoman trisula ujung trisulanya sangat tajam membawa maut atau utang nyawa yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain yang di kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan

    PRABOWO PRESIDEN KE 7
    sudah ditulis dalam sejarah dan pesan dari leluhur kalau kalian memahami artikel yang saya share ini, KALIAN TIDAK AKAN SALAH PILIH dan Tinggal kita buktikan saja = https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=804328996244218&id=100000013765189&refid=17&ref=tn_tnmns

    ReplyDelete
  10. satrio piningit itu hanya khayalan semata bukan kenyataan

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya itu percaya atau tidak tergantunng individu gan :)

      Delete
  11. Informasi yang akan saya sampaikan ini bisa jadi akan mengubah hidup anda 360 derajat seperti yang saya alami... Anda hanya perlu membaca uraian saya ini dengan cermat, pastikan saat membaca ini jangan ada "gangguan" sekecil apapun, karena peluang bisnis ini benar-benar mengagumkan! jangan sampai anda melewatkan info sekecil apapun! http://goo.gl/Yt0fOk
    ------------------------------------------------------------
    Blog http://www.masa-dep4n.blogspot.com

    ReplyDelete
  12. Satria Piningit Dan Kitab Suci
    Telah bersabda Rasulullah s.a.w, “ Satria Piningit Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Satria Piningit memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana sebelum itu bumi dipenuhi oleh kezaliman dan ketidakadilan,” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim)
    “Hari kiamat tidak akan tiba, kecuali setelah bumi ini dipenuhi dengan kezaliman dan permusuhan. Setelah itu, lahirlah seorang Satria Piningit dari kalangan keluargaku (nabi), atau keturunanku, sehingga Satria Piningit memenuhi dunia ini dengan keseimbangan dan keadilan, sebagaimana sebelumnya telah dipenuhi dengan kezaliman dan permusuhan. (Hr. Ibn Hibban)[2]
    Hari kiamat tidak akan tiba, kecuali setelah manusia ini diperintah oleh seorang Satria Piningit dari kalangan keluargaku (nabi), yang namanya sama dengan namaku, dan nama bapaknya juga sama dengan nama bapakku. Satria Piningit kemudian memenuhi dunia ini dengan keseimbangan dan keadilan. (Hr. Ibn Hibban)[3]
    Ingatlah ketika Tuhan berfirman kepada para manusia, "Sesungguhnya Aku menjadikan Satria Piningit seorang khalifah di muka bumi.'" Manusia bertanya, "Mengapa Tuhan menjadikan Satria Piningit khalifah di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan pada bumi dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan dan sucikan nama Tuhan!" (Al-Baqarah: 30)
    "Hai Satria Piningit,sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena hawa nafsu sesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
    [QS. Shaad 38 : 26]
    Dan ketika Satria Piningit diuji Tuhan dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Satria Piningit menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku menjadikan Satria Piningit imam bagi seluruh manusia". Satria Piningit berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". [QS. Al-Baqarah 2 : 124]
    : "Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, sesungguhnya Allah telah mengangkat Satria Piningit menjadi rajamu". Mereka menjawab, "bagaimana Satria Piningit memperoleh kerajaan kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan kami daripada Satria Piningit, dan Satria Piningit tidak diberi kekayaan yang banyak". (Nabi) menjawab, "Allah telah memilih Satria Piningit menjadi raja atas kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik". Allah memberikan Kerajaan-Nya kepada Satria Piningit yang Allah kehendaki, dan Allah maha luas, maha mengetahui" (QS: Al Baqarah: 247).
    "Dan Kami memberi Satria Piningit kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, dan menjadikan Satria Piningit pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)" (QS: Al Qasas: 5).
    Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Kitab Suci, dan sesungguhnya Kami benar-benar memelihara Kitab Suci.
    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Kitab Suci? Kalau sekira Kitab Suci itu bukan dari sisi Allah, tentulah Satria Piningit mendapat pertentangan yang banyak di dalam Kitab Suci.

    ReplyDelete
  13. Satria Piningit Dan Kitab Suci
    Telah bersabda Rasulullah s.a.w, “ Satria Piningit Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Satria Piningit memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana sebelum itu bumi dipenuhi oleh kezaliman dan ketidakadilan,” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim)
    “Hari kiamat tidak akan tiba, kecuali setelah bumi ini dipenuhi dengan kezaliman dan permusuhan. Setelah itu, lahirlah seorang Satria Piningit dari kalangan keluargaku (nabi), atau keturunanku, sehingga Satria Piningit memenuhi dunia ini dengan keseimbangan dan keadilan, sebagaimana sebelumnya telah dipenuhi dengan kezaliman dan permusuhan. (Hr. Ibn Hibban)[2]
    Hari kiamat tidak akan tiba, kecuali setelah manusia ini diperintah oleh seorang Satria Piningit dari kalangan keluargaku (nabi), yang namanya sama dengan namaku, dan nama bapaknya juga sama dengan nama bapakku. Satria Piningit kemudian memenuhi dunia ini dengan keseimbangan dan keadilan. (Hr. Ibn Hibban)[3]
    Ingatlah ketika Tuhan berfirman kepada para manusia, "Sesungguhnya Aku menjadikan Satria Piningit seorang khalifah di muka bumi.'" Manusia bertanya, "Mengapa Tuhan menjadikan Satria Piningit khalifah di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan pada bumi dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan dan sucikan nama Tuhan!" (Al-Baqarah: 30)
    "Hai Satria Piningit,sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena hawa nafsu sesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
    [QS. Shaad 38 : 26]
    Dan ketika Satria Piningit diuji Tuhan dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Satria Piningit menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku menjadikan Satria Piningit imam bagi seluruh manusia". Satria Piningit berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". [QS. Al-Baqarah 2 : 124]
    : "Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, sesungguhnya Allah telah mengangkat Satria Piningit menjadi rajamu". Mereka menjawab, "bagaimana Satria Piningit memperoleh kerajaan kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan kami daripada Satria Piningit, dan Satria Piningit tidak diberi kekayaan yang banyak". (Nabi) menjawab, "Allah telah memilih Satria Piningit menjadi raja atas kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik". Allah memberikan Kerajaan-Nya kepada Satria Piningit yang Allah kehendaki, dan Allah maha luas, maha mengetahui" (QS: Al Baqarah: 247).
    "Dan Kami memberi Satria Piningit kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, dan menjadikan Satria Piningit pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)" (QS: Al Qasas: 5).
    Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Kitab Suci, dan sesungguhnya Kami benar-benar memelihara Kitab Suci.
    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Kitab Suci? Kalau sekira Kitab Suci itu bukan dari sisi Allah, tentulah Satria Piningit mendapat pertentangan yang banyak di dalam Kitab Suci.

    ReplyDelete
  14. Dan ternyata endonesa memasuki lembah keterpurukan paling suram sepanjam sejarah kemerdekaan...

    ReplyDelete

Untuk semua sahabat D_Gal , mohon berkomentar dengan :
- Bahasa yang baik dan mudah dimengerti.
- Jika mau sharing, pakai lah bahasa yang umum , agar para sahabat D_Gal yang lain bisa menjawab.
- Dilarang berkomentar dengan bahasa yang jorok, tidak sopan dan kasar !!

Jadilah Seseorang yang mempunyai BUDI PEKERTI LUHUR :)